Kasus virus corona diperkirakan akan meningkat setelah liburan Natal dan Tahun Baru – mengapa kasus meningkat dan bagaimana diperkirakan akan meningkat?
Asked by: tifate9342 1 views Uncategorized
Kasus virus corona diperkirakan akan meningkat setelah liburan Natal dan Tahun Baru – mengapa kasus meningkat dan bagaimana diperkirakan akan meningkat?
Pakar epidemiologi memperkirakan jumlah kasus virus corona bisa meningkat antara 1.000 hingga 2.000 orang per hari setelah libur Natal dan Tahun Baru (Natal). Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat tetap waspada dan memakai masker saat bepergian dan berkumpul.
Tori Younis Miko, ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI), memperkirakan jumlah penularan pada Natal kali ini akan melebihi jumlah penularan pada Idul Fitri tahun lalu.
“Peningkatan kasus akan lebih besar dari sebelumnya.” Namun tidak sebanyak saat pandemi. “Jumlah orang yang tertular semakin meningkat di mana-mana, yang menunjukkan imunitas masing-masing negara sedang melemah,” ujarnya kepada BBC News Indonesia, Jumat, 22 Desember.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jumlah infeksi mencapai 2.761 pada Jumat (22 Desember), dengan 453 infeksi baru dan sembilan kematian. Ia mengatakan, jumlahnya masih tergolong rendah dibandingkan standar Level 1 WHO.
Namun, ia memperkirakan wabah virus corona akan mencapai puncaknya pada bulan Januari dengan munculnya varian JN.1, mengalahkan varian lainnya, dan akhirnya kunjungi menurun pada bulan Februari 2024. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (19 Desember) mengklasifikasikan varian JN.1 dari virus corona baru sebagai varian yang menarik, dengan mengatakan bukti saat ini menunjukkan bahwa jenis tersebut memiliki risiko rendah terhadap kesehatan masyarakat
Ahli epidemiologi dan Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, melakukan vaksinasi lengkap, dan menjaga imunitas tubuh.
Ternyata virus corona baru ini belum hilang sepenuhnya.
Jemima (23), seorang peneliti transportasi, dirawat di rumah sakit selama empat hari setelah tertular virus corona baru dari salah satu anggota keluarganya. Ia baru menyelesaikan isolasi mandiri selama 10 hari dan dinyatakan sembuh total pada Senin (18/12).
“Bibi saya, yang tinggal serumah, tertular virus corona baru, tapi kami tidak pergi ke luar negeri atau bepergian, jadi kami tidak tahu di mana dia tertular.” Dan saya orang pertama yang menangkapnya,” kata Jemima.
Awalnya Jemima tidak terlalu khawatir karena gejalanya mirip flu, antara lain radang, batuk, dan pilek. Ia memutuskan untuk pergi ke dokter karena merasa sesak napas dan mual.
“Senin hingga Kamis, saya dirawat di rumah sakit dan sekamar dengan pasien lain yang mengidap virus corona, namun kami hanya berdua di ruangan itu,” ujarnya. Meski Jemima sudah pulih, ia merasa napasnya lebih pendek dibandingkan sebelum virus corona dan indra penciumannya belum kembali. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Ternyata virus corona belum benar-benar hilang sepenuhnya. Meski lebih ringan dari sebelumnya, virus ini masih ada, membuat kita merasa sangat tidak enak dan mengganggu hari-hari kita. ‘Makanya sebaiknya kamu jaga dirimu sendiri,’ kata Jemima. Meski baru sembuh, ia akan tetap menghadiri pesta Natal kumpul keluarga meski ada anggota keluarganya yang tertular virus corona setelahnya.